Selamat Datang di Scout Poltekkes Makassar

Materi Kepramukaan

SEJARAH PRAMUKA DUNIA
A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a.             Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b.             Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c.             Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d.             Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e.             Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f.              Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
.
.
SEJARAH PRAMUKA INDONESIA
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.

Keanggotaan

Sampai tahun 2005, terdapat lebih dari 28 juta anggota terdaftar kepanduan putra dan 10 juta anggota terdaftar kepanduan putri di seluruh dunia dari 216 negara dan teritori berbeda.
Daftar 20 besar negara-negara dengan jumlah anggota pramuka terbesar:
Negara Keanggotaan Tahun Berdiri
Kepanduan Putra Kepanduan Putri
Amerika Serikat 9,500,000 1910 1912
Indonesia 8,100,000 1912 1912
India 3,700,000 1909 1911
Filipina 2,600,000 1910 1918
Thailand 1,400,000 1911 1957
Britania Raya 1,000,000 1907 1909
Bangladesh 950,000 1920 1928
Pakistan 570,000 1909 1911
Kenya 420,000 1910 1920
Korea 280,000 1922 1946
Kanada 260,000 1908 1910
Jerman 260,000 1910 1912
Jepang 240,000 1913 1919
Italia 210,000 1912 1912
Nigeria 160,000 1915 1919
Polandia 160,000 1910 1910
Prancis 150,000 1910 1911
Belgia 150,000 1911 1915
Hong Kong 150,000 1914 1916
Malaysia 140,000 1911 1916
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Lambang dari gerakan gerakan ini adalah bayangan tunas kelapa. Lambang tersebut diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro, karena ia berfikir bahwa seluruh bagian dari pohon kelapa bermanfaat. Diharapkan dengan lambang itu, para pramuka bisa memberi banyak manfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar.
.
.

Pramuka Siaga

Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.

Kode kehormatan

Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya (janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:

Dwi Satya

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh
  • menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga
  • setiap hari berbuat kebajikan

Dwi Darma

  1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
  2. Siaga berani dan tidak putus asa
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.

Satuan

Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun dalam sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung Merah, barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi.

Syarat Kecakapan

Syarat Kecakapan Umum

Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
  1. Mula
  2. Bantu
  3. Tata
TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat seseorang).

Syarat Kecakapan Khusus

Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah.
  • Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda.
  • Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.
  • Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik.
  • Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa Perkemahan satu hari tanpa menginab.

Bentuk Barisan untuk Pramuka Siaga
.
.

Pramuka Penggalang

Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda Indonesia yang dikenal dengan ” Soempah Pemoeda” pada tahun 1928 .
Kode kehormatan Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang ada dua, Tri Satya (janji Pramuka Pengalang), dan Dasa Darma (ketentuan moral Pramuka Penggalang).
Adapun isinya adalah:
Trisatya Pramuka Penggalang
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesi dan mengamalkan Pancasila
- menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- menepati Dasadarma.
Dasadarma Pramuka itu:
1. Taqwa Kepada Tuhan Yang maha Esa.
2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan dari beberapa Regu disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama. Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama.
Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.

Barisan untuk pramuka penggalang
.
.

Pramuka Penegak/Pandega

Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun.

Tingkatan dalam Pramuka Penegak

Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
  • Penegak bantara
  • Penegak laksana
dimana tingkatan tersebut penegak laksana ialah tingkatan tertinggi dalam Golongan Penegak.

Satuan

Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Ambalan dipimpin oleh seorang Ketua yang disebut Pradana, seorang sekretaris yang disebut Kerani, seorang Bendahara, dan seorang Pemangku Adat. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya yang disesuaikan dengan karakter ambalan tersebut. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah “Pandawa” (Ambalan Putra) dan “Srikandi” (Ambalan Putri).

Kode Kehormatan

Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral (Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
Trisatya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik IndonesiaMengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:
DASA DHARMA
  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
  3. Patriot yang sopan dan ksatria
  4. patuh dan suka bermusyawarah
  5. rela menolong dan tabah
  6. Rajin, trampil dan gembira
  7. Hemat cermat dan bersahaja
  8. Disiplin, berani dan setia
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Kegiatan-kegiatan Penegak

Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak:
  • Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)
  • Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana
  • Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
  • Raimuna (Rover Moot)
  • Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
  • Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)
  • Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya(berbanjar)
  • Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing juga dapat bergabung dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh Perhutani) dan lainnya.
.
.
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Pramuka Pandega memiliki jenis kegiatan yang sama dan dilakukan bersama-sama dengan Pramuka Penegak. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat Gugusdepan dalam satuan yang disebut Racana, dan di tingkat Kwartir dapat mengikuti Satuan karya dan Dewan Kerja.

Satuan

Pramuka Pandega dihimpun di gugusdepan dalam satuan yang disebut Racana. Racana dikelola oleh Dewan Racana yang terdiri dari anggota racana yang telah dilantik menjadi Pandega. Racana ini dipimpin oleh seorang Ketua, seorang Sekretaris, seorang bendahara, dan seorang Pemangku Adat. Jika racana memerlukan racana dapat membentuk satuan terkecil yaitu reka. Racana dapat dinamai sesuai aspirasi anggota dengan nama yang mencerminkan karakter racana. Di tingkat Kwartir, Pramuka Pandega dapat bergabung dalam wadah pembinaan Satuan Karya dan Dewan Kerja.

Kegiatan

Kegiatan Pramuka Pandega sama dengan kegiatan Pramuka Penegak dan sebagian besar dilaksanakan bersama-sama. Berikut kegiatan Pramuka pandega:
  1. Latihan ketrampilan kepramukaan
  2. Musyawarah (di DewanKerja maupun di Racana)
  3. Asah Nalar
  4. Gladian Pimpinan Satuan(DIANPINSAT)
  5. Raimuna (Rover Moot)
  6. Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
  7. Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)
  8. Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)

Adat

Sebagaimana pada Pramuka Penegak, Pramuka Pandega memiliki kemandirian untuk membuat peraturan yang berlaku bagi dirinya sendiri yang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan norma dan aturan yang lebih tinggi. Aturan tersebut biasa disebut adat, yang meliputi perilaku sehari-hari, upacara dan prosesi, dan identitas. Pengelolaan dan pelaksanaan adat di racana adalah tanggung jawab pemangku adat.
.

barisan untuk pramuka penegak dan pandega
.

SATUAN KARYA (SAKA) PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8

Saka Dirgantara


Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:
  1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
  2. Krida Pengetahuan Dirgantara
  3. Krida Jasa Kedirgantaraan
Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
  1. Terbang Bermotor
  2. Terbang Layang
  3. Aeromodelling
  4. Terjun Payung
  5. Layang Gantung
Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
  1. Aerodinamika
  2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
  3. Meteorologi
  4. Fasilitas Penerbangan
  5. Navigasi Udara
Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:
  1. Teknik Mesin Pesawat
  2. Komunikasi
  3. Aerial Search And rescue
  4. Struktur Pesawat

Saka Bhayangkara


Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.
Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
  4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
  1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
  2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
  3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
  4. Subkrida SAR (Search And Rescue)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi Wahyudi(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).

Saka Bahari


Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Sumberdaya Bahari
  2. Krida Jasa Bahari
  3. Krida Wisata Bahari
  4. Krida Reksa Bahari

Saka Bhakti Husada


SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional. Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.
Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat.
6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air.
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat.
9. SKK HIV / AIDS
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
Krida Bina PHBS, meliputi 5 ( lima ) SKK :
1. SKK Bina PHBS di Rumah
2. SKK Bina PHBS di Sekolah
3. SKK Bina PHBS di Tempat umum
4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
   a. kesehatan lingkungan
   b. kesehatan keluarga
   c. penaggulangan berbagai penyakit
   d. gizi
   e. manfaat dan bahaya obat.
3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.

Saka Kencana (Keluarga Berencana)


Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
  1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
  2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
  3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
  4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

Saka Taruna Bumi


Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
  1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
  2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
  3. Krida Perikanan
  4. Krida Peternakan
  5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

Saka Wanabhakti


Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Reksa Wana
  3. Krida Bina Wana
  4. Krida Guna Wana.

Saka Wira Kartika


Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
  1. Krida Survival
  2. Krida Pioner
  3. Krida Mountainering
  4. Krida Navigasi Darat
  5. Krida Bintal Juang


.
.

Pembina

Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka selain Pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instuktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing. Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugusdepan (gudep).

Pembantu Pembina

Pembantu Pembina adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang mempunyai tugas untuk membantu kerja pembina di tingkat Gugusdepan.

Sebutan untuk Pembina

  • Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil dengan sebutan Yanda.
  • Pembina Pramuka Siaga putri dipanggil dengan sebutan Bunda.
  • Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil dengan sebutan Pakcik.
  • Pembantu Pembina Pramuka Siaga putri dipanggil dengan sebutan Bucik.
  • Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega dipanggil dengan sebutan Kakak.

Persyaratan Pembina

Persayaratan usia Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur sebagai berikut:
  • Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
  • Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 20 tahun.
  • Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun.
  • Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun, sedangkan Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun.
  • Pelantikan Pembina Pramuka dilakukan oleh Ketua Kwartir Cabang yang bersangkutan, dengan mengucapkan Trisatya dan menandatangani Ikrar.
  • IKRAR
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh kesadaran serta rasa tanggung jawab atas kepentingan bangsa dan negara, kami Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/ Anggota Majelis Pembimbing …………..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam keputusan kwartir …………*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor ….…tahun ……… menyatakan bahwa kami :
menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dan
akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong Saka/Instruktur Saka/Pimpin-an Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing ………..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mengantarkan kaum muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
……………………, … ….…….. …..
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong Saka/ Instruktur Saka / Pimpinan Saka / Andalan / Anggota Majelis Pembimbing ………………..*)
( ………………………………… )
Catatan : – coret yang tidak perlu
  • ) diisi Nasional, Daerah, Cabang, Ranting atau Gugusdepan.
.
.

ANEKA SANDI – SANDI PRAMUKA

Sandi di dalam Kepramukaan adalah salah satu media pembelajaran yang baik bagi peserta didik baik pramuka siaga, penggalang, penegak maupun pandega karena dapat melatih ketelitian, daya ingat, kecerdasan dan konsentrasi. Pemakaian sandi dalam menyampaikan ilmu pun harus disesuaikan dengan golongan pramuka itu sendiri sehingga dapat diterima dengan mudah namun tujuan dari pembelajaran itu tetap tercapai. Ada banyak macam-macam sandi dalam kepramukaan dan kedudukannya pun tidak harus baku, sehingga nama, jenis dan cara untuk menjawabnya pun dapat berbeda menyesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah
.
SANDI MORSE
A : .- J : .— S : … 2 : .—-
B : -… K : -.- T : - 3 : …–
C : -.-. L : .-.. U : ..- 4 : ….-
D : -.. M : – V : …- 5 : …..
E : . N : -. W : .– 6 : -….
F : ..-. O : — X : -..- 7 : –…
G : –. P : .–. Y : -.– 8 : —..
H : …. Q : –.- Z : –.. 9 : —-.
I : .. R : .-. 1 : .—- 0 : —–
.
SANDI SUNGAI
Sandi sungai juga biasa disebut dengan istilah sandi 5 per 8, karena sandi sederhana ini memiliki 8 buah kolom dan 5 buah baris. Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan kunci di bawah ini.

Cara menulis :Huruf yang berlawanan atau berseberangan.
Contoh : OZO LOWOEO VOQPOQ BYHOS
Dibaca : ADA BAHAYAN JANGAN LEWAT
.
SANDI ULAR

.
SANDI TANGGAL

.
SANDI SISIPAN

.
SANDI RUMPUT

.
SANDI MERAH PUTIH
Contoh Sandi MERAH PUTIH :
Kunci : MERAH PUTIH
Kunci yang ditampilkan di papan dapat ditulis seperti contoh di atas.
Contoh soal : AP, MP, RI, MI, HP
AP = P
MP= A
RI = N
MI = D
HP = U

.
SANDI LINGKARAN

.
SANDI LANGKAH

.
SANDI KOTAK I

.
SANDI KOTAK II

.
SANDI KOTAK III
.
SANDI KOORDINAT

.
SANDI ARAH MATA ANGIN (KOMPAS)

.
SANDI KIMIA

.
SANDI KEMBANG

.
SANDI JAM

.
SANDI GAMBAR

.
SANDI DATAR

.
SANDI CINA

.
SANDI BALIK

.
SANDI BACA I (SATU)

.
SANDI ANGKA

.
SANDI ANGKA 1

.
SANDI ANGKA 2

Contoh : 5 0,(=) 1 2
Dibaca : DUNIA
.
SANDI ABJAD

.
SANDI A=Z
.
SANDI BRAILLE
.
SANDI GUDEP SEDIA
.
.

Kompas

Kompas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menetapkan/menunjukkan arah mata angin. Seorang pengembara dan ahli berkemah, harus mengetahui benar tentang Kompas. Dengan bersemboyan pada Kompas, ia akan dapat mengikuti jalan yang tertera dalam Peta, maka ia tidak akan tersesat dalam perjalanan/pengembaraan.
Bagian-bagian penting dari Kompas :
  1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
  2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
  3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
  4. Jarum Penunjuk, adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
  5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
  6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.

Gambar penampang kompas
Cara Mempergunakan Kompas :
  1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut dan menunjukkan ARAH UTARA MAGNET.
  2. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50o dengan kaca dial.
    Kaca pembesar tersebut berfungsi sebagai :
    • Membidik ke arah Visir, membidik sasaran.
    • Mengintai derajat Kompas pada Dial.
  3. Apabila Visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
  4. Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30o tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30o.
  5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan.

Cara melihat Kompas dan membidik sasaran
Rumus Back Azimuth/Back Reading
  1. Apabila sasaran kurang dari 180o = ditambah 180o
    0o – 180o = X + 180o
  2. Apabila sasaran lebih dari 180o = dikurang 180o
    180o – 360o = X – 180o
    Contoh :
    30o sasaran baliknya adalah 30o + 180o = 210o
    240o sasaran baliknya adalah 240o – 180o = 60o
.
.
.

“Materi Download”

.
PERATURAN BARIS BERBARIS
Peraturan Baris Berbaris  umum mengacu pada PBB Angkatan Bersenjata/ Akmil sebagaimana diatur dalam Skep Pangab Nomor: SKEP/23/III/2002, tanggal 4 Maret 2002. Karena PP tentang PBB Gerakan Pramuka belum diatur.Perlu penyesuaian kekhasan yang telah diatur dalam Gerakan Pramuka terutama bagi Siaga dan Penggalang. misalnya Penggunaan tongkat Pramuka, aba/ isyarat formasi barisan dengan tangan dan peluit, panggilan Siaga dsb.
DOWNLOAD DI SINI
.
.
Isyarat / Aba – Aba dan Bentuk Barisan (SGTD)
-  Cara Panggilan bagi Siaga dan Panggilan dengan Peluit bagi GTD
-  Cara Memberikan Isyarat/ Aba dengan Tangan
-  Gambar Isyarat dan Formasi/ Bentuk Barisan
DOWNLOAD DI SINI
.
.
MENGENAL ARAH MATA ANGIN DAN CARA MENGGUNAKAN KOMPAS (S, G, T, D)
- Arah Mata Angin dan Derajat Kompas
- Macam-Macam Kompas
- Komponen Kompas Bidik
- Cara Menggunakan Kompas
- Kompas untuk Menaksir Jarak
- Permaian Menegnal Arah Mata Angin bagi Siaga
- Permaian Kompas/ Melacak Harta Karun bagi Penggalang
- Permaian PBB Kompas (G,T,D)
DOWNLOAD DI SINI
.
.
KODE MORSE
- Apa Morse
- Sejarah Morse
- Penggunaan Morse pada Masa Kini
- Alphabet dan Karakter Kode Morse
- Teknik Menghapal Kode Morse
- Prosedur Kirim/ Terima Kode Morse
- Permainan dan Sandi Menggunakan Kode Morse
- Mengenal Jambore on The Air (JOTA), Q Code Radio Amatir dan
Komunikasi Radio dengan Morse (CW) (bagi T dan D)
DOWNLOAD DI SINI
.
.
SYARAT SEMAPHORE
- Apa dan Mengapa  Semaphore ?
- Bendera Semaphore
- Memilih Lokasi Kirim/ Terima Semaphore
- Teknik dan Metode Menghapal dan Berlatih Semaphore
- Bagan Linkaran Semaphore
- Prosedur Kirim/ Terima Semaphore.
- Permaian Sandi Menggunakan Semaphore
DOWNLOAD DI SINI
.
Rancangan RUU Pramuka
UU 12-2010 Gerakan Pramuka
ART GERAKAN PRAMUKA NO_203 _th_2009_rev.
.
MAU MATERI YANG SUDAH LENGKAP,, MATERI BERISIKAN :
- Sejarah Pramuka
- Tanda Pengenal dan Atribut Dalam Pramuka
- Kode Kehormatan
- Kiasan Dasar
- Motto Gerakan Pramuka
- Prinsip Dasar Kepramukaan
- Visi dan Misi Gerakan Pramuka
- Sistem Among
- Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
- Sandi – Sandi Pramuka
- Peta Pita
- Pionering
- Kompas
- PPPK

Untuk Lebih Jelas silahkan download pada link yang sudah disediakan admin..
Download format *.docx
.
Sandi Isen Mulang (Daerah Kalimantan Tengah)
link download : http://www.4shared.com/file/KAEx7z_v/Sandi_Isen_Mulang.html
.
LIHAT JUGA YANG INI:
pencarian khusus sk/pp gerakan pramuka
1. Download PP Dewan Kerja Penegak Pandega tahun 2007
2.Download SK Anggaran Dasar Gerakan Pramuka No. 24 tahun 2009
3. Download SK No 101 tahun 1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda
4. Download SK No. 118 Tahun 1961 tentang PENGANUGERAHAN PANDJI KEPADA GERAKAN PENDIDIKAN KEPANDUAN PRADJA MUDA KARANA
5. Download SK NO. 238 TAHUN 1961 TENTANG GERAKAN PRAMUKA
6. Download PP NO. 78 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA
7. http://dewankerjanasional.co.cc/
.

Daftar istilah kepramukaan

A

Istilah Pengertian
Adik Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkatannya
Ambalan Penegak Satuan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4 – 5 sangga atau sekitar 40 orang penegak.
Andalan Sebutan untuk pengurus Kwartir.
Andik (sing.) Anak Didik. Sebutan untuk peserta didik Pramuka.
Apel Upacara singkat. Biasaya untuk mengecek kesiapan anak buah.
Api unggun Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk bergembira. Biasanya diawali dengan upacara penyalaan.

——————————————————————————————-

B

Istilah Pengertian
Bahari Saka Bahari; Pramuka cinta kelautan; Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan ketrampilan khusus di bidang maritim dan kelautan.
Bakti Husada Saka Bakti Husada; Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan khusus di bidang medis dan kesehatan
Bantara (bhs) Pengawal; Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak.
Bantu Tingkatan kedua SKU Siaga.
Barung (bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri atas 5 – 10 orang.
Bhayangkara Saka Bhayangkara ; Pramuka cinta ketertiban; Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat
Brownie (inggris) Siaga putri.
Bucik Sebutan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri
Bunda Sebutan untuk Pembina Siaga Putri

——————————————————————————————-

C

Istilah Pengertian
Candradimuka Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat Nasioanal (Lemdikanas).
Candrabirawa Nama Lemdikada Jawa Tengah
Crew (inggris) Ambalan
Cub (inggris) Siaga Putra
Cubmaster (inggris) Pembina Pramuka Siaga Putra.

——————————————————————————————-

D

Istilah Pengertian
D Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega.
Dasa Dharma Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa.
Dewan Ambalan; Dewan Ambalan Penegak Organisasi dalam Ambalan Penegak yang beranggotakan Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang Pradana.
Dewan Kerja Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak dan Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam mengelola Pramuka Penegak dan Pandega.
Dewan Penggalang Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan pinru dan wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam pasukan itu.
Dewan Saka Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan wakilnya, bertugas mengatur kegiatan saka.
Dianpinru (sing.) Penggladian Pimpinan Regu; Pemberian materi kepada Pinru yang diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada teman-temannya.
DKC (singk.) Dewan Kerja Cabang; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten)
DKD (sing.) Dewan Kerja Daerah; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi).
DKN (sing.) Dewan Kerja Nasional; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Nasional.
DKR (sing.) Dewan Kerja Ranting; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan).
Dwi Dharma Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga.
Dwi Satya Satya (Janji) untuk Siaga.

——————————————————————————————-

E

Istilah Pengertian
ETK (Sing.) Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna memperingati HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian) melalui rute yang telah ditentukan.

——————————————————————————————-

G

Istilah Pengertian
G Kode atau singkatan untuk Penggalang
Gang (inggris) Sangga
Gladi Tangguh Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji ketrampilan peserta didik.
Group (inggris) Gugusdepan / Gudep
Guide (inggris) Penggalang Putri
Guider (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putri
Gudep (sing.) Gugusdepan; Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka dan anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik.

——————————————————————————————-

I

Istilah Pengertian
Instruktur Orang dengan ketrampilan di bidang tertentu yang ikut membantu di Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya.
Instruktur Muda Instruktur yang masih berusia muda; Penegak/Pandega yang ikut membantu membina di golongan bawahnya (Penegak pada Penggalang)

——————————————————————————————-

J

Istilah Pengertian
Jambore Pertemuan Penggalang; Perkemahan Besar Pramuka Penggalang
Jamcab (sing.) Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten)
Jamda (sing.) Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi)
Jamnas (sing.) Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir Nasional.
Jamran (sing.) Jambore Ranting) Jambore di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan)

——————————————————————————————-

K

Istilah Pengertian
Kabaret Topi Pramuka Putra;
Kakak Sebutan / panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota Pramuka Dewasa lainnya.
Kemah Safari Kemah berpindah tempat.
Kerani Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan / Dewan Penggalang / Dewan Saka)
KIM Permainan dengan panca indera.
KMD (sing.) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
KML (sing) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.
Kompas Alat untuk menentukan Arah mata angin.
Korsa (sing.) Kordinator Desa, di bawah Kwarran.
KPD (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar.
KPL (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan.
Krida Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 – 10 orang yang mengkhususkan diri mempelajari ketrampilan tertentu.
Kurvey Jaga tenda secara bergantian.
Kwarcab (sing.) Kwartir Cabang; Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di bawah Kwarda.
Kwarcari Pengurus harian Kwartir.
Kwarda (sing.) Kwartir Daerah; Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas.
Kwarnas (sing) Kwartir Nasional; Kwartir ditingkat Nasional / Pusat
Kwarran (sing.) Kwartir Ranting; Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah Kwarcab.
Kwartir Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas mengatur dan mengelola kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang beranggotakan para Andalan.

——————————————————————————————-

L

Istilah Pengertian
Laksana Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak.
Lemdikacab (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang (Kabupaten)
Lemdikada (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah (Provinsi)
Lemdikanas (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional.
LT (Sing.) Lomba Tingkat; Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu. Terdiri atas LT I, LT II, LT III, LT IV dan LT V.

——————————————————————————————-

M

Istilah Pengertian
Mabi (sing.) Majlis Pembimbing; Organisasi dari unsur Pemerintah dan masyarakat guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka.
Mabicab (sing.) Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten.
Mabida (sing.) Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi.
Mabigus (sing.) Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep.
Mabinas (sing.) Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat.
Mabiran (sing.) Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan.
Madya (bhs) Tengah; Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.
MCK (sing.) Mandi Cuci Kakus; Kamar Mandi dan WC.
Mugus (sing.) Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
Munas (sing.) Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali.
Mula Tingkatan pertama SKU Siaga.
Manggar Bunga Kelapa; Sebutan untuk TKU Penggalang.
Maping Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi.
Muscab (sing.) Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.
Musda (sing.) Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.

() Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra. Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja dan pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan diKwartir Ranting hingga Kwartir Nasional.
Musran (sing.) Musyawarah Ranting. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kwarran. Dilaksanakan 3 tahun sekali.
MWT (sing.) Memanfaatkan Waktu Terluang; Istirahat; Biasa digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti kemah, Muspanitra, Raimuna dll.

——————————————————————————————-

P

Istilah Pengertian
Pack (inggris) Perindukan Siaga.
Padvinder sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja.
Pakcik sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra.
Pamong Saka Pembina Saka
Pandega Pramuka usia 21-25 tahun.
Pandu Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH. Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh organisasi kepramukaan pribumi.
Panorama Sketsa Pemandangan; salah satu materi kepramukaan yaiti dengan menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk gambar sketsa.
Pasukan (bhs) Tempat suku berkumpul; Satuan Pramuka Penggalang yang terdiri atas 40 orang atau 4-5 regu.
Patrol (inggris) Regu.
Penegak Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun.
Penggalang Pramuka usia 11-15 tahun.
Pembantu Pembina Sebutan untuk para pembantu Pembina dalam mendidik Kepramukaan.
Pembina Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka.
Pembina Gudep Pengelola Gugusdepan yang dipilih dalam Musyawarah gugusdepan.
Pembina Satuan Pembina yang mendidik sesuai dengan golongan usia didik (Siaga / Penggalang dll); Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan / Pasukan / Ambalan / Racana)
Perindukan Siaga (bhs) tempat berkumpul anak cucu; Satuan Pramuka Siaga yang terdiri atas 40 orang atau 4-5 barung.
Persabhara (sing.) Perkemahan Saka Bhayangkara.
Pesta Siaga Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat mendidik dan menyenangkan.
Pesta Karya Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama.
Pinsa (sing.) Pimpinan Sangga.
Pinru (sing.) Pimpinan Regu.
Pinrung (sing.) Pimpinan Barung
Pionering (bhs) Keperintisan; Bangunan darurat.
Pita Leher Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar(leher) di kerah baju Pramuka putri.
Pradana (sing.) Pemimpin Sangga Utama; Ketua Dewan Ambalan Penegak; Ketua Dewan Saka.
Pramuka (sing.) Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka Bekerja, Sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka.
Pramuka Utama Pramuka tertinggi; di jabat oleh Presiden RI
Pratama (sing.) Pemimpin Regu Utama; Ketua Dewan Pasukan Penggalang].
PW (sing.) Perkemahan Wirakarya; Kemah Bakti.
Purwa (bhs) rendah; Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak dan Pandega.

——————————————————————————————-

R

Istilah Pengertian
Racana Penegak (bhs) Pondasi; Satuan Pramuka Pandega yang terdiri atas 40 orang.
Raicab (sing.) Raimuna Cabang
Raida (sing.) Raimuna Daerah.
Rainas (sing.) Raimuna Nasional.
Raimuna Pertemuan Penegak; Perkemahan Besar Pramuka Penegak.
Rairan (sing.) Raimuna Ranting.
Rakit Tingkatan Kedua SKU Penggalang.
Ramu Tingkatan pertama SKU Penggalang.
Ranger (inggris) Pramuka Penegak Putri.
Regu (bhs) gardu/tempat ronda; Satuan terkecil Pramuka Penggalang
Rover (inggris) Pramuka Penegak Putra.

——————————————————————————————-

S

Istilah Pengertian
Saka (sing.) Satuan Karya Pramuka; Kepramukaan yang memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kejuruan (khusus) yang pelaksanaanya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan / instansi lain.
Sandi Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca suatu berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu.
Sangga (bhs) Gubug; Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 – 10 orang, dipimpin oleh seorang Pinsa.
Sangga Kerja Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia Kegiatan.
SAR (sing.) Search and Rescue; Cari dan selamatkan; Salah satu krida dalam Saka Bhayangkara.
Setangan Leher Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra;
Scout (inggris) Pramuka Penggalang Putra
Scouter (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putra.
Siaga Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun.
Sistem Among Metode kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip; Ing Ngarso sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun kehendak) dan Tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan)
Six (inggris) Barung.
SKK (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Khusus; Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKK.
SKU (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Umum; syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKU.
Sulung Pemimpin Barung Utama; Pemimpin Perindukan siaga.
Survey Melihat dari dekat; melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan.
Survival Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan dan cobaan.

——————————————————————————————-

T

Istilah Pengertian
T Singkatan atau kode untuk Pramuka Penegak.
TAKANAS (sing.) Pesta Karya Nasional.
TAKADA (sing.) Pesta Karya daerah.
TAKACAB (sing.) Pesta Karya Cabang.
TAKARAN (sing.) Pesta Karya Ranting.
Tata Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga
Tekpram (sing.) Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll.
Terap Tingkatan ketiga SKU Penggalang.
Tetampan Selendang/selempang yang dipasangi TKK dikenakan pada seragam Pramuka.
Tigor (sing.) Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali.
Tiska (sing.) Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan setelah mengikuti suatu kegiatan. Biasanya berbentuk mendali atau lencana yang dikenakan di baju Pramuka sampai batas waktu tertentu.
TKK (sing.) Tanda Kecakapan Khusus; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan SKK.
TKU (sing.) Tanda Kecakapan Umum; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan SKU.
Topografi Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan keadaan sebenarnya.
Trisatya Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka lainnya.
Troop (inggris) Pasukan Penggalang.
Turba (sing.) Turun Bawah; Melihat/ memantau kegiatan bawahan / anak buah.

——————————————————————————————-

U

Istilah Pengertian
Ulang Janji Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk Pramuka Penegak, Pandega dan anggota dewasa.
Utama Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.

——————————————————————————————-

W

Istilah Pengertian
WAGGGS (sing.) World Associations of Girl Guides and Girl Scouts; Organisasi Pramuka Putri se-Dunia.
Wide Game Permainan Besar; Kegiatan bersifat permainan edukatif yang dilaksanakan secara masal.
WOSM (sing.) World Organization of Scout Movement; Organisasi Pramuka Putra se-Dunia.

——————————————————————————————-

Y

Istilah Pengertian
Yanda Sebutan atau panggilan untuk Pembina Pramuka Siaga Putra.

——————————————————————————————-



PERATURAN BARIS-BERBARIS (PBB)

Bahwa Peraturan Baris Berbaris yang digunakan dilingkungan Kepramukaan (dan lingkungan lainnya) ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun tanpa menggunakan tongkat adalah Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI karena hingga saat ini yang sudah baku adalah seperti SKEP PANGAB Nomor : SKEP/611/N 85 Tanggal 8 Oktober 1985.

Baris Berbaris a.       Pengertian
Baris Berbaris adalah suatu ujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknnya suatu perwatakan tertentu.

b.       Maksud dan Tujuan
1)       Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.

2)      Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas adalah: mengarah pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna

3)       Yang dimaksud rasa persatuan adalah : adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas

4)     Yang dimaksug rasa disiplin adalah : Mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentinganpribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihanpilihan hati sendiri

5)   Yang dimaksug rasa tanggung jawab adalah : keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

Aba-aba  Pengertian Aba-aba adalah suatu perintah yang diperlukan oleh seorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk melaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

 Macam Aba-aba Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1)        Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu, untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan
Contoh :
a)       Kepada Pemimpin Upacara-Hormat-GERAK
b)       Untuk amanat-istirahat di tempat-GERAK

2)       Aba-aba peringatan  adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh :
a)       Lencang kanan-GERAK (bukan lancang kanan)
b)       Istirahat di tempat-GERAK (bukan di tempat istirahat)

3)       Aba-aba pelaksana adalah ketegasan mengenai taat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanaan yang dipakai ialah ;
a)       GERAK : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.

Contoh :
        Jalan di tempat              – GERAK
        Siap                              – GERAK
        Hadap kanan/ kiri           – GERAK
        Lencang Kanan/ kiri       - GERAK

b)       JALAN : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Contoh :
        Haluan kanan/ kiri                       – JALAN
        Dua langkah ke depan                – JALAN
        Satu langkah ke belakang           – JALAN

 Catatan : Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak di batasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan – MAJU.

Contoh :
        Maju                                            - JALAN
        Melintang kanan/ kiri maju          - JALAN
        Hadap kanan/ kiri maju              - JALAN
        Haluan kanan/ kiri maju             - JALAN

Tentang istilah MAJU
     Pada dasarnya digunakan sebagi aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
   Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya ;
Ø  Adaa aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula deberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti-GERAK
Ø  Balik kanan maju-JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba balik kanan henti-GERAK.

Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
        Tentang aba-aba HENTI
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti harus diucapkan.

                                                Contoh :
        Buka barisan –JALAN, Empat langkah ke depan –JALAN.
Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba henti.

c)       MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus di kerjakan berturut-turut.
Contoh :
        Hitung                          – MULAI
        Tiga bersaf kumpul        – MULAI

Cara memberi aba-aba
a)   Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, kecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.

b)       Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.

Contoh : Kepada Pembina Upacara-hormat-GERAK
Pelaksananaannya :
q  Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang diberikan hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.

q  Setelah penghormatan selesai, dijawab/ dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak – GERAK dan kembali ke sikap sempurna.

c)       Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat

d)   Pada taraf permulaan aba-aba ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/ berlari, aba-aba pelaksanaan dijatuhakan pada kaki kiri, yang pelaksanaan gerakannya ditambah satu langkah pada waktu ber-jalan, pada waktu lari ditambah tiga langkah
v  Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhakan pada kaki kanan ditambah dua langkah, untuk ber-jalan dan empat langkah untuk berlari.

e)   Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu mengucapkan hendaknya diberikan antara.

f)        Aba-aba pelaksana pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan


g) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan nadanya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.

h)  Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah -  ULANG !

Contoh ;
Lencang kanan = Ulangi menjadi  Siap – GERAK


Gerakan Perorangan-Gerakan Dasar a.       Sikap Sempurna
Aba-aba Siap-GERAK, Pelaksanaannya : pada aba-aba pelaksanaan badan/ tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut 60” lutut lurus paha dirapatkan, berat badan diatas kedua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit kebelakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus. Dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam kedepan, bernafas sewajarnya.

b.       Istirahat
Aba-aba Istirahat ditempat-GERAK
1)       Pada aba-aba pelaksanaan, kaki dipindahkan kesamping kiri denga jarak sepanjang telapak kaki (30 cm)

2)   Kedua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan diatas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan. Tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan diantara ibu jari dan telunjuk, kedua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.

3)  Pasukan dalam keadaan istirahat ditempat, pemimpin atau pembina mengucapkan “Perhatian” pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat.

4)     Pada Kata perhatian selesai/ sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian ke sikap istirahat di tempat

5)     Maksud dari sikap sempurna/ siap terakhir ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk yang diberikan akan dijalankan.

c.       Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba Lencang Kanan/Kiri-GERAK
Pelaksanaannya :
1)       Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada disebelah kanan/ kirinya. Punggung tangan menghadap keatas, bersama dengan ini kepala dipalingkan ke akanan/kiri tidak berubah tempat masing-masing meluruskan diri hingga melihat dada orang yang berada di sebelah kanan/kirinya sampai kepada penjuru kanan/kiri.

2)       Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.

3)       Penjuru saf tengah dan belakang mengambil antara ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua) kepalan tangan dan setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.

4)       Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.

5)       Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin Pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitik beratkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu)

Catatan :
a.       Untuk menghindarin keributanwaktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan lurus melalui punggung rekannya, kalau jarang satu lengan tidak memadai.
b.       Kelurusn pasukan dilihat dari tumit.


d.       Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lengan lencang kanan/kiri-GERAK
Pelaksanaannya :
Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, etapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari disebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak-GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka kedepan dan berdiri dalam sikap sempurna.

e.       Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : lencang depan – GERAK
Pelaksanaannya :
1)    Penjuru tetap sikap sempurna; nomor dua dan meluruskan kedepan dengan mengakat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan.
2)    Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil satu lengan kesamping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menggunakan aba-aba.
3)     Banjar tengah dan kiri tampa mengankat tangan, melirik disamping kanannya untuk meluruskan
.
f.        Cara berhitung
Aba-aba :  Hitung-MULAI
Pelaksanaannya :
1)       Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat kedepan, saf terdepan memalingkan muka ke kanan.
2)       Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut dimulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka kembali kedepan.
3)       Pengucapan nomor secara tegas dan tepat
4)       Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
5)       Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut kebelakang menyebutkan nomornya masing-masing.
6)       Jika pasukan berbanjar/ bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/ (berapa ?)


Perubahan Arah (dalam keadaan berhenti) a.       Hadap kanan/kiri
Aba-aba : hadap kanan/kiri-GERAK
1)       Kaki kanan/kiri diajukan melintang didepan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/ kiri berada diujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan/kiri
2)       Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90º
3)       Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kanan/kiri

b.       Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : hadap serong kanan/kiri-GERAK
Pelaksanaannya :
1)       Kaki kanan/kiri diajukan kemuka sejajar dengan kaki kanan/kiri
2)       Berputarlah arah 45 º ke kanan/kiri
3)       Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri

c.       Balik kanan
Aba-aba : hadap kanan-GERAK
1)       Kaki kiri diajukan melintang didepan kaki kanan(lebih dalam dari hadap kanan)
2)       Tumit kaki kanan dengan badan diputar ke kanan 180º
3)       Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kanan/kiri

Catatan :
Gerakan-gerakan perubahan arah dalam keadaan berhenti ini digunakan pula dalam keadaan berjalan dengan keterangan;
        Dalam keadaan berhenti pada hitungan ketiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna
        Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkah 0,5 langkah dengan cara dihentikan.

d.       Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul-MULAI
Pelaksanaannya :
1)       Pelatih/ Pembina menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh Pelatih/ Pembina/ Pemimpin Pasukan (Pinpas).
Contoh :
Sdr. Darma sebagai penjuru.( aba-aba Pinpas ); Darma sebagai penjuru mengambil (sikap sempurna) aba-aba diulangi : Darma sebagai penjuru!
2)       Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri didepan Pinpas ± 4 langkah
3)       Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan Pinpas, maka orang-orang lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.
4)       Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan-LURUS, pada isyarat ini penjuru melihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.

e.       Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat-GERAK
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
1)       Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15 º serong kedepan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
2)       Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat
3)       Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
4)       Jika selesai menghormat, maka lengan kanan diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.

f.        Bubar
Aba-aba : Bubar-JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan setiap orang menyampaikan penghormatan sambil memalingkan muka ke arah yang diberikan hormat. Setelah dibalas, kembali kesikap sempurna, kemudian melakukan balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, lalu bubar.

g.       Jalan ditempat
Aba-aba : Jalan ditempat-GERAK
Pelaksanaannya :
Gerakan dimulai dengan mengankat kaki kiri, lutut berganti-gantian diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang).
Dari jalan ke tempat berhenti :
Aba-aba : Henti-GERAK
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan, pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada kaki kanan/kiri dan kembali ke sikap sempurna.

h.       Membuka/menutup barisan
Aba-aba : Buka Barisan-JALAN
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap di tempat
Catatan :
Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan;
Tutup barisan.
Aba-aba : tutup barisan – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali kesamping kiri dan kanan, sedang regu tengah tetap di tempat.

Gerakan Berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah Macam langkah                                     Panjangnya                   Tempo
1)       Langkah Biasa                                 65 cm                           120 tiap menit
2)       Langkah Tegap                                65 cm                           120 tiap menit
3)       Langkah perlahan                             40 cm                           30 tiap menit
4)       Langkah ke samping                        40 cm                           70 tiap menit
5)       Langkah ke belakang                       40 cm                           70 tiap menit
6)       Langkah ke depan                            60 cm                           70 tiap menit
7)       Langkah waktu lari                           80 cm                           165 tiap menit
Panjang langkah diukur dari tumit ke tumit


MAJU – JALAN Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju – JALAN
Pelaksanaannya :
1)       Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah, dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2)       Langkah biasa pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90º, lengan kiri 30º ke belakang pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45º, dan kebelakang 30º.

Seluruh anggota meluruskan barisan kedepan dengan melihat pada belakang leher.
Dilarang keras : berbincang-melihat ke kiri/kanan
Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku.

LANGKAH BIASA 1)       Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan.

2)       Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan belakang disamping badan. Kedepan 45º, kebelakang 30º. Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap keatas.

LANGKAH TEGAP 1)       Dari Sikap Sempurna
Aba-aba : Langkah tegap-JALAN
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki kiri rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus kedepan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90º kedepan dari 30º kebelakang) jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa punggung ibu jari menghadap ke atas, (kaki diangkat 30cm dari tanah).

2)       Dari Langkah Biasa
Aba-aba : Langkah tegap-JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjutnya mulai berjalan seperti tersebut pada butir 1 (satu).

3)       Kembali ke Langkah Biasa (sedang berjalan)
Aba-aba : Langkah Biasa-JALAN
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama dihentikan selanjutnya berjalan seperti langkah biasa.
Catatan : Dalam sedang berjalam cukup menggunaan aba-aba peringatan ; Langkah tegap/ Langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap (tanpa kata maju)

LANGKAH PERLAHAN 1)       Untuk berkabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba : Langkah Perlahan Maju-JALAN
Pelaksanaannya :
a)       Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna
b)       Pada aba-aba “jalan”, kani kiri dilangkahkan kedepan, setelah kaki kiri menampak ditanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik kedepan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan didepan kaki kiri.
c)       Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
Catatan : Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba adalah “langkah perlahan-JALAN” yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan. Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk khidmat.

2)       Berhenti dengan langkah perlahan
Aba-aba : Henti-GERAK
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah lalu ditambahkan satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.

LANGKAH KE SAMPING Aba-aba : ............. Langkah ke kanan/kiri-JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan kesamping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/ kanan dirapatkan pada kaki kanan/kiri. Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya boleh dilakukan hanya 4 (empat) langkah.

LANGKAH KE BELAKANG Aba-aba : ............. Langkah ke Belakang-JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan peserta melangkah kebelakang mulai dengan kaki kiri sepanjang dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengang tidak boleh di lenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. sebanyak-banyaknya boleh dilakukan hanya 4 (empat) langkah.

LANGKAH KE DEPAN Aba-aba : ............. Langkah ke Depan-JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan peserta melangkah ke depan mulai dengan kaki kiri sepanjang dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan.  Gerakan kaki seperti langkah tegap dan dihentakkan, lengang tidak boleh di lenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. sebanyak-banyaknya boleh dilakukan hanya 4 (empat) langkah.

LANGKAH DI WAKTU LARI 1)       Dan sikap sempurna
Aba-aba : Lari maju-JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang, badan agak dicondongkan kedepan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

2)       Dari langkah biasa
Aba-aba : Lari-JALAN
Aba-aba peringatan pelaksanaannnya sama dengan ayat 1 (satu). Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kakan/kiri jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.

3)       Kembali kelangkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa-JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ketanah ditambah tiga langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti – GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.

LANGKAH MERDEKA 1)       Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah merdeka-JALAN
Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan Pasukan (Pinpas), anggota dapat diijinkan untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain berbicara, buka topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/ diluar kota/ lapangan yang tidak rata. Anggota dilarang meninggalkan barisan.

2)       Kembali langkah biasa
Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberkan petunjuk “samakan langkah”. Setelah langkah barisan sama, Pinpas dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.

3)       Aba-aba : Langkah Biasa-JALAN
Pelaksanaannya :
Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa.

GANTI LANGKAH Aba-aba : Ganti langkah-JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/ tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri ditanah kemudian/ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang dibelakang dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru disamakan. Langkah pertama hanya sepanjang langkah setengah. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.



Sumber/ Referensi :
1.        Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.
dan  Panduan Pelatihan PASKIBRAKA oleh Dispora
2.        Peraturan Baris Berbaris Pusdiklat TNI/ POLRI
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA

PENDAHULUAN
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa yang bersangkutan. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan dan mereka menghormatinya dengan khidmat.
b. Suatu insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu bangsa mempermainkan atau menghina lagu kebangsaan bangsa lain. Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan terhadap bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara bangsa-bangsa di dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati bangsa lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d. “Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk bertempur sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan tentara colonial yang bersenjata modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
e.. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan serta mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya.
f.. Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus mengetahui dan menghayati arti dan sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka harus mampu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik serta memiliki rasa hormat terhadapnya.
g. Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina setiap Pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lgu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia.
h. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
i. Uraian tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap Pembina Pramuka berkewajiban untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu kebangsaan Indonesia Raya.
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1. Lagu “Indonesia Raya” adalah gubahan komponis Muda Indonesia bernama Wage Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage Rudolph Soepratman adalah seorang guru dan juga pernah menjadi wartawan surat kabar “Kaoem Moeda” dan pengarang buku. Sejak kecil Soepratman gemar sekali bermain biola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada malam selasa tanggal 16 Agustus di Surabaya.
4. Semangat nasional telah mengisi seluruh jiwa Soepratman pada waktu itu. Semangat yang berwujud kemauan ingin menciptakan Lagu Kebangsaan. Akhirnya ia dapat menciptakan Lagu Indonesia Raya.
  1. Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh Soepratman kepada masyarakat di dalam konggers Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya untuk pertama kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan semangat Persatuan Pemuda yang menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika Lagu Indonesia Raya diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan serta merta lagu itu mendapat sambutan yang hangat sekali.
  2. Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua Organisasi Rakyat Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan), seluruh rakyat Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.
  3. Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering dilarang, dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial Belanda oleh suatu ketika Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah Belanda telah pula meminta agar kata-kata dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu dpata dilenyapkan
                “Indonesia Raya” setelah 17 Agustus 1945.
  1.  Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi pengorbanan perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
  2. Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.
 
Support : Pramuka | Poltekkes Makassar
Copyright © 2010. Poltekkes Makassar Scout - All Rights Reserved
Created by Creating Website Modify by Suhendrah
Proudly powered by Blogger